Hari Sabtu, 26 Januari 2013, saya bersama teman-teman dari Mapala MATA ANGIN pergi ke Goa Sengering. Perjalanan dimulai dr Sekretariat pada pukul 16.00 wib. Destinasi kami adalah Desa Tiangko, desa terdekat dr Goa Sengering. Sekedar informasi, Goa Sengering secara administratif terletak di Desa Tiangko, kec. Sungai Manau, Kab. Merangin, Prov. Jambi. Bersama rekan saya, Kudil, Remun, Benta, Katara dan Gesut kami melakukan perjalanan dengan menggunakan sepeda motor. Sekitar pukul 17.30 wib, kami tiba di Simpang menuju Desa Tiangko dan sudah ada 2 orang Anggota kami yg menunggu di sana, yaitu Musang dan Lintang. FYI, semua nama yg saya sebut di atas tadi nama lapangan loh, bukan nama asli.
Kami melanjutkan perjalanan. Setelah mengurus perizinanan di rumah Kepala Desa, kami langsung menuju ujung desa di mana kami akan menitipkan motor, karena menuju Goa Sengering harus berjalan kaki. Pukul 17.50 wib kami mulai berjalan kaki. track menuju Goa Sengering melewati ladang penduduk dgn jalan yg sudah lumayan bagus. Namun kita harus beberapa kali menyeberangi sungai, yg akan menjadi sangat dalam ketika hujan turun. Setelah berjalan kaki sekitar 1 jam setengah, kami tiba di Goa Sengering pada pukul 19.30 wib. Luar biasa sekali suasana malam di goa Sengering. Segera kami memasak dan makan malam. Kami berbincang lama dan bersiap tidur, namun kami mendengar suara orang. Ternyata ada 3 orang kawan kami di Mata Angin bersama salah satu orang dosen. Luar biasa sekali perjuangan mereka berempat kareana harus melewati jalan menuju Goa Sengering dalam kondisi hujan. Akhirnya sekitar pukul 02.00 wib kami pun istirahat karena besok paginya harus melanjutkan penelusuran Goa. Keesokan paginya setelah selesai masak dan packing, kami bersiap untuk melakukan penelusuran Goa...
Ternyata goa Sengering itu tembus sampai sisi belakang goa. Di Goa Sengering ini mengalir sebuah sungai yang airnya bisa kita pakai untuk memasak. Kami melanjutkan penelusuran ke Goa Bujang, yang tak kalah indahnya dengan Goa Sengering. Di goa Bujang ini kita bisa menuju air terjun, namun harus melewati sebuah terowongan sempit sehingga kita harus membungkuk bahkan merangkak untuk meleatinya. Usahakan berjalan di terowongan ini dengan cepat, karena kalau hujan dikhawatirkan terowongan ini akan penuh air sehingga tidak bisa dilewati. Setelah puas melakukan penelusuran di Goa Sengering dan Goa Bujang, kami pulang ke sekretariat 15.30 wib dalam kondisi hujan lebat dan tiba di sekretariat dengan selamat pada pukul 17.00 wib.